Sabtu, 23 September 2017

Metode Pengumpulan Data Statistik


Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu pengumpulan data dengan metode test dan dengan metode non test.

A. Pengumpulan Data dengan Metode Test

Metode ini merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk mendapatkan informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku & kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Adapun Keunggulan dari metode ini ialah lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi & instrument penelitian yang objektif. Dan sedangkan kelemahan metode ini ialah hanya mengukur satu aspek data, yang memerlukan jangka waktu panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang & hanya mengukur keadaan siswa pada saat tes itu dilakukan. Adapun dari jenis-jenis tes, yaitu sebagai berikut:
  1. Tes Intelegensi
  2. Tes Bakat
  3. Tes Minat
  4. Tes Kepribadian
  5. Tes Perkembangan Vokasional
  6. Tes Hasil Belajar (Achievement Test)

B. Pengumpulan Data dengan Metode Non Test

Berikut ini merupakan beberapa metode non test dalam pengumpulan data:

1. Observasi

Observasi dapat diartikan suatu pengamatan & pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi sendiri merupakan metode yang cukup mudah dilakukan dalam pengumpulan data. Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk dipergunakan

2. Angket atau kuesioner

Angket atau kuesioner disini merupakan suatu teknik dalam mengumpulkanan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Dan Instrumen atau alat dalam pengumpulan datanya juga disebut angket yang berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden sendiri mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya sendiri. Kuesioner juga merupakan metode penelitian yang harus dijawab oleh responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Dan sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti serta dengan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, Dan diantaranya ialah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden juga dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat & seragam.

3. Wawancara

Wawancara informasi merupakan salah satu metode dalam pengumpulan data untuk dapat memperoleh data & informasi dari narasumber secara lisan. Adapun Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan narasumbernya. Dalam proses wawancara interviewer mengajukan beberapa pertanyaan, baik dengan meminta penjelasan atau jawaban dari pertanyaan yang diberikan & membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.

4. Teknik Sampling

Teknik Sampel atau (contoh) merupakan sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik ini berguna agar:
Mereduksi para anggota populasi menjadi anggotas sampel yang mewakili populasinya (representatif), yang sehingga kesimpulan dapat dipertanggung jawabkan. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak menghemat waktu, tenaga & biaya.
Adapun Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yakni sebagai berikut:
  1. Sampling random (probability sampling), yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal ataupun tabel bilangan random atau dengan komputer.
  2. Sampling non random (non probability sampling), yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak acak.

daftar pustaka : http://www.perpussekolah.com/2016/03/macam-macam-metode-pengumpulan-data.html

Kamis, 14 September 2017

ILMU STATISTIKA

     



       1. Pengertian Statistika


         Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
      Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

    2.  Metode Statistika
  • Statistika Deskriptif
Somantri (2006:19) berpendapat bahwa statistika deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran data untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna dan mudah dipahami.
Furqon (1999:3) menyatakan bahwa statistika deskriptif bertugas hanya untuk memperoleh gambaran (description) atau ukuran-ukuran tentang data yang ada di tangan. Pasaribu (1975:19) mengemukakan bahwa statistika deskriptif ialah bagian dari statistik yang membicarakan mengenai penyusunan data ke dalam daftar-daftar atau jadwal, pembuatan grafik-grafik, dan lain-lain yang sama sekali tidak menyangkut penarikan kesimpulan.
       Jadi statistika deskriptif adalah statistik yang membahas mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian, serta penghitungan nilai-nilai dari suatu data yang digambarkan dalam tabel atau diagram dan tidak menyangkut penarikan kesimpulan. 
  • Statistika Inferensia
Somantri (2006:19) menyatakan bahwa statistika inferensia membahas mengenai cara menganalisis data serta mengambil keputusan (berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis. Menurut Sudijono (2008:5), statistika inferensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.
Subana (2000:12) mengemukakan statistika inferensial adalah statistika yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah.
Jadi statistika inferensial adalah statistik yang mempelajari tentang bagaimana pengambilan keputusan dilakukan

3. Data
Data adalah suatu keterangan atau informasi berbentuk kualitatif dan atau berbentuk kuantitas yang merupakan hasil observasi, penghitungan dan pengukuran dari suatu variabel yang menggambarkan suatu masalah.
jenis-jenis data
1) berdasarkan sifatnya
  • Data kualitatif : Data yang tidak berbentuk angka (bilangan).

  Contoh : penjualan merosot, mutu barang naik, karyawan resah, harga   daging naik, dan sebagainya.
  •  Data kuantitatif : Data yang berbentuk angka (bilangan).
 Contoh : produksi 100 unit/hari, omset penjualan naik 20%, jumlah karyawan 1.000 orang dan sebagainya.
  Berdasarkan nilainya, data kuantitatif dibagi lagi menjadi :
  • Data diskrit : bersifat terkotak-kotak yaitu tidak dikonsepsikan adanya nilai-nilai diantara data (bilangan) yang satu dengan data (bilangan) lain yang terdekat (tidak ada angka desimal). Contoh : jumlah karyawan 1.000 orang, penjualan 500 unit, dan sebagainya.
  •  Data kontinu : diantara dua data kontinu dikonsepsikan adanya sejumlah nilai dengan jumlah yang tidak terhingga (terdapat angka desimal). Contoh : tinggi badannya 165 cm, omset penjualan naik 20% dan sebagainya.